Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Menkomdigi), Meutya Hafid menyebutkan jika game online bukan olahraga karena tidak ada giat fisiknya.

Saat ini, Menkomdigi tengah mengunjungi Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha Batalyon Artileri Medan 9 Purwakarta bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, mengatakan kalau game online itu bukan olahraga karena nggak menggunakan fisik, dan tidak mengeluarkan keringat.

“Kalau bagi saya, sport tetap perlu melibatkan juga giat-giat fisik, selain juga online. Saya nggak bilang online itu jelek, tapi tetap, kalau namanya sport, perlu ada giat fisiknya,” ucapnya.

Di sisi lain, game online yang menghadirkan esports di dalamnya, kini telah masuk ke dalam kategori cabang olahraga (cabor) resmi Koni.

Kini, Cabor esports juga kembali hadir di ajang SEA Games 2025 Thailand, dan Asian Games Aichi-Nagoya 2026.

Terbaru, PB ESI (Pengurus Besar Esports Indonesia) sudah menyiapkan Program Pelatnas dengan pendekatan Sports Science, Fokus Fisik, Mental, dan Strategi untuk para atlet esports yang nantinya bakal mewakili Indonesia di cabor Esports SEA Games 2025 Thailand mendatang.

Sebagai informasi, polemik soal game online yang menjadi salah satu alasan siswa bermasalah dimasukkan ke barak militer memang cukup memicu perdebatan. Meutya Hafid sendiri menjelaskan jika perhatian utama pemerintah pusat yakni mengembalikan anak-anak Indonesia ke kondisi mental dan fisik yang sehat, terutama terkait perilaku di ruang digital.

By cjbix

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *